Tak hanya situs megalitikum di permukaan, perut Gunung Padang di
Cianjur, Jawa Barat diduga kuat menyimpan sebuah mahakarya, bangunan
berbentuk piramidal.
Hasil pengeboran dan carbon dating
terbaru di teras lima, dengan kedalaman 8-10 meter menunjukkan
keberadaan konstruksi bangunan yang berusia 10 ribu tahun Sebelum Masehi
(SM), merevisi hasil uji karbon sebelumnya yang memperlihatkan situs di
bukit ini berasal dari 6.700 tahun lalu atau 4.700 SM.
Staf
Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam Andi Arief
menjelaskan hasil riset bencana yang dilakukan Tim Bencana Katastropik
Purba (BKP) selama 1,5 tahun berujung pada hipotesis adanya peradaban
yang sangat maju di kawasan Gunung Padang.
"Di kawasan ini pernah ada peradaban yang sangat maju namun musnah akibat sebuah bencana yang besar," katanya, Selasa 6 Maret 2012.
Bukti
peradaban maju dilihat dari struktur dan bentuk pundek berundak yang
ada di situs tersebut. Semua susunan di kawasan Gunung Padang
terstruktur dengan baik dan disiapkan untuk berbagai kepentingan dan
realita sosial masyarakat di masanya. Semua bongkahan batu megalit
terbuat dengan pola yang sama dan disusun sesuai kebutuhan.
"Ini
sangat luar biasa. Kami akan melakukan riset yang sangat eksklusif
karena kita mempunyai akar kebudayaan yang lebih tua dari catatan
sejarah yang ada dengan kemajuan peradaban yang luar biasa pula. Kami
akan melakukan riset lebih dalam untuk memastikannya,” paparnya.
Tim,
Andi menambahkan, juga menemukan sisa-sisa bencana alam yang
memusnahkan peradaban yang maju ini. Bencana ini sangat luar biasa
hingga bisa langsung memusnahkan peradaban ini dalam waktu yang cepat
dan hampir tidak meninggalkan sisa. Untuk mencari sisa peradaban lain,
tim berupaya untuk melakukan eskavasi di lokasi.
"Secara fisik
sisa bencana dapat dilihat dari posisi bebatuan yang berserakan di
mana-mana namun masih bisa terlihat strutur pola konstruksinya. Terutama
di puncak Gunung Padang sendiri di mana berdiri sebuah menhir yang
sudah rubuh lama akibat sebuah bencana besar,” ungkapnya.
Berdasarkan
catatan bencana di kawasan ini, diketahui petaka pernah terjadi pada
tahun 1300-an. Berupa banjir bandang dan letusan gunung berapi yang luar
biasa. Dari data ini diperkirakan saat itu peradaban Gunung Padang
musnah dan punden berundak yang ada kini menjadi porak poranda.
Posisi
Situs Megalitikum, Gunung padang berhadapan langsung dengan Gunung Gede
Pangrango. Selain itu posisinya tidak jauh dengan lempengan sesar
Bandung yang masih aktif dari jaman purba hingga kini.
Andi
menjelaskan, jarak Gunung Padang yang dekat dengan sesar Cimandiri yang
labil, selalu menjadi bagian yang menakutkan bagi para ahli geologi.
Sebab, gempa bumi darat yang besar dan mempunyai daya rusak tinggi
dimungkinkan terjadi lagi.
BACA YANG LAIN DISINI:
0 comments:
Post a Comment