PYONGYANG
Proses indoktrinasi anti-Amerika sudah dimulai oleh
Pemerintah Korea Utara (Korut) kepada bocah-bocah yang masih duduk di
bangku taman kanak-kanak. Sekolah mereka pun mengajarkan bocah-bocah itu
bagaimana cara menggunakan bayonet dan menyerang lukisan kartun pasukan
Amerika Serikat (AS).
Para siswa TK di Korut dikenalkan dengan dua
musuh besar negaranya, pertama adalah Jepang, yang menjajah Korea pada
1910 hingga 1945 silam, dan AS yang berperang melawan Korut pada Perang
Korea 1950 hingga 1953. Bocah-bocah itu diminta untuk memukul gambar
konyol pasukan AS dengan tulisan yang berbunyi “ayo, sapu bersih AS si
penjajah.”
Bocah-bocah kecil itu diberi mainan berupa pistol, bedil
dan tank. Mereka duduk berbaris layaknya militer. Kepala sekolah TK itu,
Yun Song Sil, mengambil gambar pasukan AS dengan wajah babak belur dan
lidahnya yang terjulur. Yun pun mengajak siswanya untuk memukuli foto
itu dengan menggunakan tongkat.
Menurut Yun, permainan anti-Amerika
itu merupakan permainan yang sangat digemari oleh siswa. Yun pun
mengajak tiga wartawan dari media Associated Press ke dalam sekolahnya,
tanpa ada rasa malu.
“Anak-anak sudah dikenalkan tentang Amerika
“brengsek” sejak masih kecil,” ujar Yun, seperti dikutip Associated
Press, Senin (25/6/2012).
Guru di sekolah itu pun memberitahu
murid-muridnya yang masih kecil bahwa negaranya tengah memperkuat
pertahanan karena AS menempatkan 28 ribu pasukan di Korea Selatan
(Korsel). Bocah-bocah itu pun tampak dilahirkan untuk membalas dendam,
meski pemerintahnya memiliki keinginan untuk berdamai dengan AS.
Poster-poster anti-AS pun dapat dijumpai di sekolah-sekolah TK Korut.
Poster itu digambar dengan tema anak-anak dan lucu. TK Kaeson di Kota
Pyongyang pun mendeskripsikan pasukan AS sebagai sosok yang kejam dan
barbar. Mereka memiliki hidung besar dan pandangan mata yang sinis.
0 comments:
Post a Comment