Masih ada ketulusan dan rasa kemanusiaan di tengah masyarakat yang
makin individualistis. Salah satunya ditunjukkan warga kota kecil,
Kirkham di Lancashire, Inggris.
Iring-iringan panjang penduduk mengantar sebuah peti berwana biru
pucat, yang saking kecilnya cukup digendong satu orang saja. Orang tua,
muda, dan anak-anak memadati Gereja St Michael’s Parish untuk
melepasnya.
Wajah-wajah itu sedih, banyak yang menitikkan air mata. Mereka juga
rela patungan hingga terkumpul uang 1.000 pounds sterling atau sekitar
Rp14,6 juta untuk biaya pemakaman. Warga menawarkan bantuan tanpa
pamrih. Semua itu dilakukan untuk seorang bayi yang nama dan
asal-usulnya tak mereka ketahui.
Bayi itu, yang usianya tak
lebih dari sebulan, ditemukan terbaring tak bernyawa, tubuhnya dibalut
selimut wol bulu domba. Entah sengaja dibuang atau hilang. Keberadaannya
tak disadari hingga suatu hari, seekor anjing menemukannya delapan
bulan lalu di sebuah area terpencil di Lancashire. Pengumuman pun
dipasang, namun siapa orang tua bocah malang itu tak diketahui hingga
saat ini.
Tak ada nama di nisannya, di sana terpahat tulisan,
"Bayi laki-laki yang ditemukan di Kirkham". Rangkaian kembang, boneka
teddy bear diletakkan di sekitar makamnya. Disertai kartu ucapan berisi
doa: "Tidurlah dalam damai, anak manis" atau "Bocah kecil, sekarang kau
dalam buaian para malaikat. Kau selalu ada dalam doa dan ingatan kami."
Ia yang tak tahu dari mana asalnya menjadi kesayangan para penduduk.
Tiga kepala sekolah dan detektif inspektur Martin Clague, ambil bagian
dalam pemakamannya. Peti matinya digendong direktur pemakaman, Bill
Crawford. Sementara, kepala detektif inspektur Andrea Barrow, yang
memimpin penyelidikan kasusnya, kebagian tugas menyalakan lilin dalam
upacara yang berlangsung selama 30 menit itu
Tak hanya lagu rohani, tembang nina bobo pun dinyanyikan untuk bocah tanpa nama itu.
Usai
pemakaman detektif inspektur Barrow mengatakan, pihaknya akan terus
mengusut kasus itu. "Kami tak akan menyerah, untuk mencari tahu
bagaimana bisa bayi itu ada di area terpencil itu," kata dia, seperti
dimuat Daily Mail.
"Ini adalah jalur yang tidak terlalu dikenal. Hanya diketahui oleh orang-orang yang akrab dengan daerah ini."
Dengan
kalimat tegas ia menyatakan, siapapun pelakunya, ia pasti akan
mengingat bayi malang itu sepanjang hidupnya. "Ini pasti akan sangat
traumatis. Mereka, orangtuanya, juga butuh bantuan, jadi katakan
sejujurnya apa yang terjadi," kata dia.
Barrow menambahkan,
belum terlambat bagi pelaku untuk mengaku pada polisi. "Kami tidak tahu
apakah bayi itu sempat hidup setelah dilahirkan. Kami juga tak tahu apa
yang menyebabnya meninggal, kami tak ingin berspekulasi. Seseorang di
luar sana tahu persis apa yang terjadi. Belum terlambat untuk mengaku,
tim kami masih bekerja mengusut kasus ini."
Ia memuji penduduk
Kirkham yang tersentuh hatinya dan mau bertindak. "Kami sangat berterima
kasih pada mereka yang bersama-sama menghadapi tragedi ini,
mengumpulkan uang, dan menawarkan bantuan sehingga bocah ini bisa
dimakamkan secara layak," kata dia.
Barrow menambahkan, sebuah
tas besar, dua handuk -- satu hijau, bermotif bendera Inggris, Union
Jack, ditemukan di dekat jasad bayi. Selimut yang membungkusnya
berlambang supermarket Asda.
Polisi sudah mengumumkan temuan itu
di Facebook, Youtube, tapi tak seorang pun datang. Seorang pria 35 tahun
sempat diduga terkait kematian bayi itu, namun belakangan dibebaskan
dari tuduhan, setelah para penyidik menyimpulkan ia tak ada kaitannya
sama sekali.
0 comments:
Post a Comment