Monday, June 25, 2012

AS Profokasi Turki

Soal Pesawat Turki Ditembak di Suriah
BEIJING
China menyerukan agar semua pihak tenang dan menahan diri dalam menyikapi insiden ditembak jatuhnya pesawat militer Turki oleh Suriah. Pernyataan ini muncul tidak lama setelah Turki yang marah akibat insiden itu mendesak segera diadakannya rapat antar negara anggota North Atlantic Treaty Organization (NATO).
“Saat ini situasi regional sangat rumit dan sensitif. Kami berharap semua pihak yang bersangkutan dapat berada dalam kondisi yang tenang dan saling menahan diri. Kami menghimbau pihak-pihak yang terkait untuk menghormati langkah-langkah diplomasi dan mencari solusi yang tepat,” ujar Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei, yang dikutip Trust, Senin, (25/6).

Menurut Hong, saat ini China terus memantau berbagai perkembangan yang terjadi akibat insiden ini. “China mencatat setiap perkembangan yang terjadi dan kami terus memantau hal ini,” tegas Hong.
Sebelumnya, menyikapi insiden ditembak jatuhnya pesawat militer Turki oleh Suriah ini Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton mengatakan, serangan itu kurang ajar dan tidak dapat diterima. Clinton juga menegaskan, AS siap bekerja sama dengan Turki untuk mempromosikan transisi terkait krisis yang melanda negara itu.
Insiden ditembak jatuhnya pesawat militer Turki oleh Suriah ini terjadi pada Sabtu lalu. Suriah menuding jet tempur Turki itu sebagai target yang tidak dikenal dan telah memasuki wilayah udara Suriah tanpa izin.
Dipicu oleh dua alasan inilah maka Suriah melepaskan tembakan dan mengenai pesawat tersebut. Pesawat itu akhirnya jatuh di sekira 10 kilometer di wilayah pesisir Provinsi Latakia.
Insiden ini sontak menimbulkan kemarahan di pihak Turki. Tidak hanya mendesak digelarnya rapat darurat NATO namun, Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu bahkan mengatakan, akan membawa kasus ini ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB). Tindakan ini ditujukan untuk mendesak China dan Rusia agar mengambil tindakan yang lebih keras  terhadap rezim Suriah.

0 comments:

Post a Comment