Ilmuwan menemukan bahwa otak perempuan dengan libido rendah memiliki perilaku yang sangat berbeda dengan perempuan yang memiliki kecenderungan hubungan seksual yang sehat.
Mereka yang berlibido rendah tidak memiliki kecepatan aliran darah pada sel otak yang sama dengan wanita normal terkait masa bergairah. Inilah yang menyebabkan mereka tidak menikmati seks.
Para ilmuwan AS membandingkan 19 otak perempuan yang didiagnosa memiliki libido rendah. Penyakit ini dikenal sebagai penyimpangan hasrat seksual hipoaktif pada otak.
Tim dari Wayne State University, Detroit, meminta mereka untuk menonton film erotis dan menatap layar gelap saat otak mereka dipindai dengan alat kedokteran MRI scan.
Studi yang muncul di konferensi tahunan American Society for Reproductive Medicine di Denver Colorado ini menemukan bahwa selama film erotis itu, wanita dengan ketertarikan seksual normal menunjukkan peningkatan alur darah pada otak.
Di sisi lain, perempuan berlibido rendah tidak menunjukkan perubahan aliran darah sama sekali.
Beberapa dokter mengklaim bahwa penemuan libido rendah memiliki dampak besar bagi perusahaan pembuat obat-obatan bagi perempuan misalnya viagra.
"Mampu mengidentifikasi perubahan fisiologis memberikan bukti nyata bahwa ada gangguan pada kesehatan. Ini bertolak belakang dari konstruksi pada masyarakat," ujar Dr Michael Diamond, ilmuwan yang memimpin studi ini.
0 comments:
Post a Comment